Polres Cianjur Polda Jabar - IPTU Warigalit selaku personil pencegahan dan identitas dapil Jabar dan sus 88 AT Polri melakukan kolaborasi bersama dengan Kasat Binmas Polres Cianjur AKP Deden Dang Diki bersama Jajaran nya melaksanakan edukasi bahaya bullying atau perundungan, bahaya paham intoleran dan radikalisme di SDN Sirnasari Desa Mekarsari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur.
Kegiatan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB tersebut, dihadiri oleh Kepala Desa Mekarsari Ujang Rahmat, Kepala Sekolah Dasar Negeri Sirnasari Sdr. Agus S.Pd.SD, Dewan Guru, Siswa Siswi SDN Sirnasari dan orang tua murid.
Baca juga:
Rudi Tingkatkan Mutu Pendidikan Batam
|
Ketika diwawancarai oleh awak media Iptu Warigalit menuturkan tentang bahaya bullying, bahaya Paham Intoleran dan Radikalisme berikut dampaknya, baik kepada korban maupun pelaku.
"Edukasi tentang bullying (perundungan), bahaya Paham Intoleran dan Radikalisme ini adalah merupakan suatu upaya kami dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman individu, terutama di kalangan anak-anak, remaja, orang tua, dan pendidik, mengenai bullying, i toleran dan radikalisme dikalangan anak anak dan keluarga serta bagaimana cara mencegahnya dan mengatasi masalah tersebut, " ujarnya Jumat (4/10/2024).
Sambung IPTU Warigalit. Langkah pertama edukasi dimulai dengan menjelaskan apa itu bullying, bahaya Paham Intoleran dan Radikalisme kepada hadirin yang hadir pada kegiatan ini.
"Mengajarkan individu untuk mengenali tanda-tanda bahwa seseorang mungkin menjadi korban bullying, paham intoleran dan radikalisme seperti perubahan perilaku, isolasi diri, dan tanda-tanda fisik. Ini membantu dalam mendeteksi kasus bullying lebih cepat, " ungkapnya.
Lanjutnya, membahas peran dan tanggung jawab orang tua, guru, teman sebaya, dan individu dalam mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini termasuk pentingnya melaporkan kasus yang terjadi, mendukung korban, dan mengajarkan anak-anak bagaimana merespon situasi bila terjadi bullying, paham intoleran dan radikalisme.
Sementara itu di tempat terpisah Kompol Satori selaku kepala tim pencegahan dan indensos satgaswil Jabar Densus 88 AT Polri ketika dihubungi oleh awak media mengatakan
"Edukasi terkait bullying, paham intoleran dan radikalisme adalah langkah kunci dalam upaya mencegah, melindungi korban, dan membentuk budaya yang lebih inklusif dan aman bagi semua individu. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang ini, masyarakat dapat bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, " pungkasnya.
Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi aparat pemerintah lainnya dan masyarakat secara umum untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman, damai, sehat dan kondusif dalam menghadapi perhelatan Pilkada serentak di Jawa Barat.